Pages

Minggu, 01 September 2013

Tipe-tipe budaya Politik







 
 Tipe-tipe budaya politik

Dalam tipe-tipe budaya politik terdapat 4 macam dimensi:
  1. Tingkat pengetahuan masyarakat
  2. Pemahaman structural Pemerintahan 
  3. Mengenai penentuan dan kebijakan 
  4. Partisipasi
Menurut Almond dan Verba, tipe budaya politik dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan orientasi di masyarakat yaitu :
Þ   Budaya Politik Parokial
     Budaya politik parokial adalah politik yang tigkat partisipasi masyarakat yang sangat rendah. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki oleh masyarakat tersebut.
Ciri-ciri budaya politik parokial:
§  Apatis (acuh tak acuh ),
§  Tidak ada peran politik yang bersifat khusus,
§  Individu tidak mengharapkan perubahan apapun dari sistem politik,
§  Pengetahuan tentang politik sangat rendah,
§  Tidak peduli dan menarik diri dari kehidupan politik,
§  Parokialisme dalam sistem politik yang diferensiatif lebih bersifat afektif dan normatif dari pada kognitif.
Budaya politik parokial tampak pada masyarakat yang masih nomaden, misal: di Khalifal-khalifal badui Jazirah Arabia, suku-suku pedalaman di Indonesia ex:Kubu, Dani, Asmat dll.
Þ   Budaya Politik Kaula/Subjek
          Budaya politik kaula/subejek adalah budaya politik yang tingkatnya lebih tinggi dari pada parokial. Karena merasa bahwa mereka adalah bagian dari warga suatu negara yang masih pasif.
Ciri-ciri budaya politik kaula/subjek:
§  Mengetahui budaya politik yang cukup
§  Partisipasi politik yang minim
§  Kesadaran berpolitik yang rendah
§  Orientasi subjek lebih bersifat afektif dan normative
Budaya politik kaula(subjek) banyak berlangsung di Negara-negara yang kuat (strong government) tetapi bercorak otoritarian atau totalitarian. Misal: di Indonesia [ada saat pemerintahan Soeharto (masa prde baru), di masa tersebut orang jarang ada yang berani membincangkan masalah politik secara bebas, terlebih lagi mengkritik presiden ataupun keluarganya.
Þ   Budaya Politik Partisipasi
          Budaya politik partisipasi adalah budaya politik yang anggota masyarakatnya sudah memiliki pengetahuan tentang sistem politik dan setiap individu secara aktif menyampaikan opininya.
Ciri-ciri budaya politik partisipasi:
§  Pengetahuan tentang politik tinggi
§  Kesadaran politik tinggi
§  Partisipasi politik aktif terhadap objek politik
§  Kontrol politik aktif
Budaya politik partisipasi telah banyak berlaku di daerah yang masyarakatnya memiliki pengetahuan tentang politik tinggi sehingga mereka aktif terhadap objek politik. Misal: di kota-kota besar di suatu Negara, dan Negara yang maju.

Berdasarkan sikap yang ditunjukkan budaya, budaya politik dibagi menjadi dua yakni :
Þ   Budaya Politik Militan
        Budaya politik militan adalah adanya perbedaan pendapat yang terjadi di masyarakat tetapi pada budaya militan tersebut masalah yang kecil akan menjadi semakin besar(runyam).
Þ   Budaya Politik Toleran
          Budaya politik toleran adalah adanya perbedaan yang terjadi di masyarakat tetapi dengan adanya perbedaan pendapat tersebut akan dijadikan sebagai kesepakatan pendapat.

Gambaran tentang budaya politik di Indonesia bahwa Budaya politik di Indonesia menganut sistem budaya heterogen (Budaya politik parokial, budaya politik kaula/subjek, budaya politik partisipan) karena kita tahu bahwa Negara Indonesia ini terdiri dari beberapa pulau yang tentunya memiliki keanekaragaman suku, contohnya pada masyarakat pedalaman seperti di Papua partisipasi masyarakat yang sangat rendah sehingga bisa dikatakan mereka masih menganut budaya politik parokial sedangkan budaya politik kaula(subjek) dianut oleh masyarakat yang kesadaran partisipasi dalam bidang politik masih pasif contohnya di Negara Indonesia terdapat pada kota-kota kecil yang masyarakatnya hanya pasrah pada struktur  politik yang ada padahal mereka memiliki hak secara aktif menyampaikan opini mereka dan yang terakhir adalah budaya politik partisipan yang di Negara Indonesia ini dianut oleh masyarakat yang benar-benar sadar dan aktif terhadap obejk politik yang ada contohnya di kota-kota besar di Indonesia.

                                                        

0 komentar:

Posting Komentar