Pages

Rabu, 09 April 2014

Resensi Novel Seandainya Aku Boleh Memilih


Ketika Cinta Harus Memilih 


  •    Judul buku       : Seandainya Aku Boleh Memilih 
  • Pengarang         : Mira W
  • Kategori Buku  : Novel Dewasa
  • Penerbit            : PT. Gramedia Pustaka Utama
  • Tahun Terbit    : 2006
  • Cetakan Pertama : 2006
  • Kota Terbit      : Jakarta
  • Tebal Buku      : 244 Halaman
  • Jenis kertas     : Kertas Buram
  • Cover                : Soft Cover
  • Dimensi            : 18 x 11 cm 
  • Harga buku      : Rp. 35.000,-

                Seandainya aku boleh memilih adalah novel ke sebelas yang ditulis oleh seorang penulis yang cukup terkenal, nama lengkap beliau adalah Mira Widjaja, beliau lahir di Jakarta, 13 September 1951 dan beliau juga dibesarkan di Jakarta. Beliau menempuh dan menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Jakarta. Sekarang beliau bertugas di Universitas Prof. Dr. Moestopo sebagai staf pengajar merangkap dokter di Klinik Karyawan dan Mahasiswa. Beliau menulis novel ini karena sudah menjadi hobi dan kebiasaan beliau sejak kecil dan terinspirasi dari beberapa pengalaman yang pernah dia dapatkan. Mira mulai menulis sejak kecil dan karangan pertamanya, Benteng Kasih, dimuat di majalah Femina pada tahun 1975 dengan honor Rp.3.500,-. Beliau telah banyak menghasilkan banyak karya sasta seperti novel dan cerpen. Novel ini dibandingkan dengan novel lainnya ceritanya lebih mengharukan dan membuat pembaca terhanyut dalam kesedihan. Novel ini sudah difilmkan dan ditayangkan di televisi. Novel lainnya yang penah ditayangkan di televisi yang pastinya ceritanya juga menarik seperti Kemilau Kemuning Senja, Sepolos Cinta Dini, Dari jendela SMP, Tak Kupersembahkan Keranda Bagimu, dan masih banyak lagi.

                Riri adalah seorang gadis yang cantik, orang tuanya pun mapan. Bisa dikatan dia gadis yang sempurna, banyak laki-laki yang tertarik padanya dan ingin menjadi pacarnya namun Riri lebih senang menanggapinya hanya untuk main-main saja. Dia tidak pernah serius untuk pacaran sampai akhirnya dia bertemu dengan Bandi di rumah sakit. Awalnya dia merasa iba terhadap Bandi, dia mencoba menjenguknya dan merawatnya ternyata ketika Riri masuk ke ruang inap dia melilhat Bandi sedang kesakitan dan akhirnya Bandi melihat ada seorang cewek cantik yang menjenguknya disitulah Bandi mulai bertanya-tanya siapakah yang perhatian dengannya yang sampai akhirnya muncul benih – benih cinta terhadap Riri setelah mereka lama berkenalan ternyata Riri juga mempunyai rasa yang sama akhirnya mereka jadian .
Di sisi lain juga keluarga Riri dan keluarga Bandi tidak menyetujui Riri berhubungan dengan Bandi karena Bandi terlahir dari keluarga yang sederhana sedangkan Riri terlahir dari keluarga terpandang. Mendengar berita penyakit Bandi kambuh dan semakin parah tidak ada jalan keluar lain akhirnya Riri membiayai Bandi untuk pergi berobat ke Amsterdam, demi mewujudkan keinginannya untuk menikah dengan Riri, Bandi mau mengikuti saran kakaknya untuk berobat ke Amsterdam dan meninggalkan Riri untuk sementara. Sesungguhnya dia merasa sangat berat untuk meninggalkan Riri namun dia rela melakukan semua itu agar dapat hidup lebih lama lagi dan bisa menikah dengan Riri. Selama di Amsterdam, Bandi menitipkan Riri pada kakanya yakni Haris agar Riri dijaga untuk dirinya.

Di hati Haris yang paling dalam sudah ada benih – benih cinta yang tumbuh untuk Riri tetapi Haris menutupi ini semuanya tapi lama kelamaan si Bandi adiknya sudah tidak ada kabar dan Riri merasa kesepian akhirnya Haris mengajak Riri untuk kencan dengannya tanpa mereka sadari mereka melakukan perbuatan yang tidak sepantasnya mereka lakukan akhirnya Riri hamil dengan Haris, dia ingin bertanggung jawab atas semuanya tapi ibu Haris tidak setuju dengan semuanya akhirnya ibu Haris mengambil keputusan bahwa akan merahasiakan semuanya dari Bandi agar Bandi tidak shock dan penyakitya tambah parah. Harispun segera dicarikan calon istri oleh ibunya agar bisa dijadikan ibu oleh anaknya kelak. Setelah melahirkan, Riri kemudian terbang ke Amsterdam untuk menyusul Bandi dan melanjutkan studinya disana. Anaknya dirawat oleh  Tanti, istri Haris.

4 tahun kemudian Doni hanya mengetahui bahwa dia adalah anak dari Haris dan Tanti karena mereka adalah orang tua yang mengasuhnya dari bayi, setelah 4 tahun Riri menikah dengan Bandi mereka belum di karuniai seorang anak akhirnya Riri ingin sekali mempunyai seorang anak dan akhirnya Riri ingat kembali pada sosok Doni dan akhirnya Riri mengajak Bandi untuk kembali pulang dan tinggal di Indonesia dan akhirnya mereka pulang ke Indonesia, sesampainya mereka sampai di Bandara, Haris, Tanti dan Doni menjemput mereka di situlah Riri merasakan naluri keibuannya dia menggendong Doni tapi Doni menangis menjerit dan Riri kembali cemburu pada Tanti karena Doni hanya menginginkan Tanti yang bukan ibu kandungnya. Riri mencoba bersabar tetapi kesabarannya sudah tidak dapat ditahan lagi, dia ingin Doni kembali ke pelukannya  dan dia sangat cemburu pada Tanti yang selama ini sangat dekat pada Doni padahal dia bukan ibu kandungnya akhirnya dia bercerita pada Haris tentang keinginannya bahwa dia ingin Doni kembali ke pelukannya lalu Haris menceritakan semuanya pada Bandi bahwa Doni itu adalah anak dari Riri dengannya tetapi selama ini keluarganya merahasiakannya. Bagaimanakah kelanjutan ceritanya ? apakah Bandi akan tetap bertahan hidup setelah mengetahui hal ini  atau sebaliknya? dan Bagaimanakah akhir cerita antara Doni, Riri dan Tanti ? Maka belilah novel ini di toko buku terdekat atau Gramedia dijamin anda pasti akan puas karena ceritanya yang sangat mengharukan dan membuat kita hanyut dalam cerita tersebut, tenang aja buku ini mudah didapat dan harganya pas untuk kantong pelajar.

Kelebihan dari novel ini, ceritanya sangat bagus dan menarik pembaca untuk membacanya karena ceritanya yang sangat mengharukan dan dapat dijadikan sebagai pelajaran hidup bagi pembacanya. Kelemahan novel ini, tidak pantas dibaca untuk anak di bawah 17 tahun karena ceritanya sudah mengarah kepada hal-hal yang besifat dewasa  dan perbuatan yang tidak patut untuk dicontoh, tetapi bagi seseorang yang membacanya di atas umur 17 tahun novel ini cocok untuk dibaca karena sebagai pembelajaran bagi orang yang membacanya.Keunggulan dari novel ini, cerita pada bagian akhirnya berakhir sedih dan membuat pembaca dapat terharu, yang jarang ditemukan pada novel Indonesia lainnya yang pada umumnya berakhir senang. Kekurangan dari novel ini, gambar kover yang kurang menarik pembaca dan biografi pengarang yang tidak dicantumkan dalam novel ini dan juga ada beberapa kalimat dalam novel ini tidak efektif sehingga ada beberapa kalimat yang susah dimengerti. Keunikan dari novel ini, penulis novel ini yang sudah dapat dikatakan lansia tetapi masih aktif menulis untuk menciptkan karya-karya terbarunya lagi dengan cerita-cerita yang menarik para pembaca dan cerita novel ini yang unik karena menceritakan konflik keluarga yang berakhir tragis dan dapat dijadikan sebuah pelajaran berharga bagi pembacanya.

Novel ini tidak cocok dibaca oleh anak dibawah umur 17 tahun karena dalam novel ini mengandung unsur-unsur adegan yang hanya bisa dilakukan oleh orang dewasa dan tidak pantas untuk dicontoh tetapi jika novel ini dibaca oleh pembaca yang berumur diatas 17 tahun maka novel ini dapat dijadikan peljaran berharga untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan dan masa depan kita sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar