Pages

Rabu, 09 April 2014

Contoh Jati Diri Bahasa Indonesia




Karma Sinabung Tak Berujung 

   
    Sudah empat bulan lebih Gunung Sinabung yang bertengger di Kabupaten Karo Sumatera Utara tersebut  tak henti-hentinya mengeluarkan larva dan awan panasnya. Yang menjadi pertanyaan sampai saat ini adalah kapan bencana ini akan berakhir? Saya yakin itulah teriakan masyarakat kaki Gunung Sinabung saat ini, mereka pasti ingin kembali ke saat semula dimana mereka hidup nyaman dan berkumpul kembali dengan keluarga-keluarga mereka.
Sinabung telah mengeluarkan  30 letusan terkuat dan paling sering saat 4 bulan yang lalu tepatnya bulan Oktober 2013. Tentunya dengan adanya bencana tersebut sangat merugikan bagi banyak makhluk hidup yang tinggal di sekitar kaki Gunung Sinabung, hampir seluruh masyarkat Sinabung dirugikan, dan mengapa Sinabung aktif ? padahal kita semua tentunya telah mengetahui bahwa Sinabung adalah salah satu gunung yang sudah lama tak aktif sekitar ratusan tahun yang lalu, tapi mengapa tiba-tiba dia menjadi gunung yang aktif ? apakah ini karma bagi masyarakat kaki Gunung Sinabung ? dan jika ini memang benar karma pastinya ada sebab dibalik ini semua. Seberapa besarkah kesalahan masyarakat Sinabung hingga Tuhan memberikan karma yang begitu dahsyat dan tak berujung ini ? hanya Tuhan lah yang tau jawaban yang sebenarnya.
Letusan Sinabung menyebabkan aliran lahar keluar dari kawah. Lahar mengalir sejauh 5 kilometer melalui zona eksklusif dimana penduduk diwajibkan mengungsi dari Desa Pintu Besi. Di tempat pengungsian pastinya banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan tapi mengapa yang sebagian besar di antara mereka berprofesi sebagai petani harus terpaksa menyewa ladang untuk bisa hidup dengan adanya bencana ini? Apakah bantuan pemerintah telah habis karena perhatiannya telah berganti kepada banjir yang melanda ibu kota ?
“Sudah banyak yang sewa ladang. Kalau ini tidak kami lakukan, bagaimana kami nanti bisa penuhi ekonomi keluarga dan biaya anak-anak.” Ujar Star Sembiring, warga Desa Kuta Rakyat, Kecamatan Naman Teran. Area penyewaan lahan diarahkan ke Kecamatan Merek. Selain jauh dari imbas erupsi Sinabung, di sana banyak lahan yang bisa digunakan untuk membangun ekonomi pertanian pengungsi, mereka harus bekerja karena bantuan tidak selamanya mencukupi dan kerugian materiil pengungsi karena erupsi Sinabung tersebut mencapai Rp 1,2 triliun.
Erupsi Sinabung diperkirakan akan terus berlangsung, dan berdasarkan Posko Utama Tanggap Darurat Erupsi Sinabung, sekitar 10.480 hektar lahan pertanian pangan, hortikultura, dan perkebunan hancur dan kerugian mencapai Rp 812 miliar. Tapi akan kah Gunung Sinabung akan terus bererupsi dan akan terus membuat susah warganya ? masalahnya, jika yang yang membuat kerugian tersebut adalah manusia pasti masih bisa untuk di hentikan, tapi ini adalah sebuah gunung yang tidak aktif dan tiba-tiba menjadi aktif, hanya Tuhanlah yang dapat menjawab semuanya.
Bila benar Sinabung tersebut aktif karena ingin memberikan karma kepada masyarakat sekitarnya, tentunya itu sebagai bukti bahwa bencana ini merupakan balasan karena kesalahannya atau hanya cobaan yang menguji masyarakat sekitarnya untuk lebih bersabar dalam menghadapi cobaan. Saya berharap bahwa Pemerintah harus lebih peduli terhadap korban erupsi Sinabung dan segera untuk melakukan langkah-langkah rehabilitasi dan program paska bencana.

0 komentar:

Posting Komentar