Ketika
Cinta Harus Memilih
- Judul buku : Seandainya Aku Boleh Memilih
- Pengarang : Mira W
- Kategori Buku : Novel Dewasa
- Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
- Tahun Terbit : 2006
- Cetakan Pertama : 2006
- Kota Terbit : Jakarta
- Tebal Buku : 244 Halaman
- Jenis kertas : Kertas Buram
- Cover : Soft Cover
- Dimensi : 18 x 11 cm
- Harga buku : Rp. 35.000,-
Seandainya
aku boleh memilih adalah novel ke sebelas yang ditulis oleh seorang penulis
yang cukup terkenal, nama lengkap beliau adalah Mira Widjaja, beliau lahir di
Jakarta, 13 September 1951 dan beliau juga dibesarkan di Jakarta. Beliau
menempuh dan menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas
Trisakti, Jakarta. Sekarang beliau bertugas di Universitas Prof. Dr. Moestopo
sebagai staf pengajar merangkap dokter di Klinik Karyawan dan Mahasiswa. Beliau
menulis novel ini karena sudah menjadi hobi dan kebiasaan beliau sejak kecil
dan terinspirasi dari beberapa pengalaman yang pernah dia dapatkan. Mira mulai
menulis sejak kecil dan karangan pertamanya, Benteng Kasih, dimuat di majalah
Femina pada tahun 1975 dengan honor Rp.3.500,-. Beliau telah banyak
menghasilkan banyak karya sasta seperti novel dan cerpen. Novel ini
dibandingkan dengan novel lainnya ceritanya lebih mengharukan dan membuat
pembaca terhanyut dalam kesedihan. Novel ini sudah difilmkan dan ditayangkan di
televisi. Novel lainnya yang penah ditayangkan di televisi yang pastinya
ceritanya juga menarik seperti Kemilau Kemuning Senja, Sepolos Cinta Dini, Dari
jendela SMP, Tak Kupersembahkan Keranda Bagimu, dan masih banyak lagi.
Riri
adalah seorang gadis yang cantik, orang tuanya pun mapan. Bisa dikatan dia
gadis yang sempurna, banyak laki-laki yang tertarik padanya dan ingin menjadi pacarnya
namun Riri lebih senang menanggapinya hanya untuk main-main saja. Dia tidak
pernah serius untuk pacaran sampai akhirnya dia bertemu dengan Bandi di rumah
sakit.
Awalnya dia merasa iba terhadap Bandi, dia mencoba menjenguknya dan merawatnya
ternyata ketika Riri masuk ke ruang inap dia melilhat Bandi sedang kesakitan
dan akhirnya Bandi melihat ada seorang cewek cantik yang menjenguknya disitulah
Bandi mulai bertanya-tanya siapakah yang perhatian dengannya yang sampai
akhirnya muncul benih – benih cinta terhadap Riri setelah mereka lama
berkenalan ternyata Riri juga mempunyai rasa yang sama akhirnya mereka jadian .
Di sisi lain juga keluarga Riri dan keluarga Bandi tidak
menyetujui Riri berhubungan dengan Bandi karena Bandi terlahir dari keluarga
yang sederhana sedangkan Riri terlahir dari keluarga terpandang. Mendengar
berita penyakit Bandi kambuh dan semakin parah tidak ada jalan keluar lain
akhirnya Riri membiayai Bandi untuk pergi berobat ke Amsterdam, demi mewujudkan
keinginannya untuk menikah dengan Riri, Bandi mau mengikuti saran kakaknya
untuk berobat ke Amsterdam dan meninggalkan Riri untuk sementara. Sesungguhnya
dia merasa sangat berat untuk meninggalkan Riri namun dia rela melakukan semua
itu agar dapat hidup lebih lama lagi dan bisa menikah dengan Riri. Selama di
Amsterdam, Bandi menitipkan Riri pada kakanya yakni Haris agar Riri dijaga
untuk dirinya.
Di hati Haris yang paling dalam
sudah ada benih – benih cinta yang tumbuh untuk Riri tetapi Haris menutupi ini
semuanya tapi lama kelamaan si Bandi adiknya sudah tidak ada kabar dan Riri
merasa kesepian akhirnya Haris mengajak Riri untuk kencan dengannya tanpa
mereka sadari mereka melakukan perbuatan yang tidak sepantasnya mereka lakukan
akhirnya Riri hamil dengan Haris, dia ingin bertanggung jawab atas semuanya
tapi ibu Haris tidak setuju dengan semuanya akhirnya ibu Haris mengambil
keputusan bahwa akan merahasiakan semuanya dari Bandi agar Bandi tidak shock
dan penyakitya tambah parah. Harispun
segera dicarikan calon istri oleh ibunya agar bisa dijadikan ibu oleh anaknya
kelak. Setelah melahirkan, Riri kemudian terbang ke Amsterdam untuk menyusul
Bandi dan melanjutkan studinya disana. Anaknya dirawat oleh Tanti, istri
Haris.
4 tahun kemudian Doni hanya
mengetahui bahwa dia adalah anak dari Haris dan Tanti karena mereka adalah
orang tua yang mengasuhnya dari bayi, setelah 4 tahun Riri menikah dengan Bandi
mereka belum di karuniai seorang anak akhirnya Riri ingin sekali mempunyai
seorang anak dan akhirnya Riri ingat kembali pada sosok Doni dan akhirnya Riri
mengajak Bandi untuk kembali pulang dan tinggal di Indonesia dan akhirnya
mereka pulang ke Indonesia, sesampainya mereka sampai di Bandara, Haris, Tanti
dan Doni menjemput mereka di situlah Riri merasakan naluri keibuannya dia
menggendong Doni tapi Doni menangis menjerit dan Riri kembali cemburu pada
Tanti karena Doni hanya menginginkan Tanti yang bukan ibu kandungnya. Riri
mencoba bersabar tetapi kesabarannya sudah tidak dapat ditahan lagi, dia ingin
Doni kembali ke pelukannya dan dia
sangat cemburu pada Tanti yang selama ini sangat dekat pada Doni padahal dia
bukan ibu kandungnya akhirnya dia bercerita pada Haris tentang keinginannya bahwa
dia ingin Doni kembali ke pelukannya lalu Haris menceritakan semuanya pada
Bandi bahwa Doni itu adalah anak dari Riri dengannya tetapi selama ini
keluarganya merahasiakannya. Bagaimanakah kelanjutan ceritanya ? apakah Bandi
akan tetap bertahan hidup setelah mengetahui hal ini atau sebaliknya? dan Bagaimanakah akhir cerita
antara Doni, Riri dan Tanti ? Maka belilah novel ini di toko buku terdekat atau
Gramedia dijamin anda pasti akan puas karena ceritanya yang sangat mengharukan
dan membuat kita hanyut dalam cerita tersebut, tenang aja buku ini mudah
didapat dan harganya pas untuk kantong pelajar.
Kelebihan dari novel ini, ceritanya sangat bagus dan menarik
pembaca untuk membacanya karena ceritanya yang sangat mengharukan dan dapat
dijadikan sebagai pelajaran hidup bagi pembacanya. Kelemahan novel ini, tidak
pantas dibaca untuk anak di bawah 17 tahun karena ceritanya sudah mengarah
kepada hal-hal yang besifat dewasa dan
perbuatan yang tidak patut untuk dicontoh, tetapi bagi seseorang yang
membacanya di atas umur 17 tahun novel ini cocok untuk dibaca karena sebagai
pembelajaran bagi orang yang membacanya.Keunggulan dari novel ini, cerita pada
bagian akhirnya berakhir sedih dan membuat pembaca dapat terharu, yang jarang
ditemukan pada novel Indonesia lainnya yang pada umumnya berakhir senang. Kekurangan
dari novel ini, gambar kover yang kurang menarik
pembaca dan biografi pengarang yang tidak dicantumkan dalam novel ini dan juga ada
beberapa kalimat dalam novel ini tidak efektif sehingga ada beberapa kalimat
yang susah dimengerti. Keunikan dari novel ini, penulis novel ini yang sudah dapat
dikatakan lansia tetapi masih aktif menulis untuk menciptkan karya-karya
terbarunya lagi dengan cerita-cerita yang menarik para pembaca dan cerita novel
ini yang unik karena menceritakan konflik keluarga yang berakhir tragis dan
dapat dijadikan sebuah pelajaran berharga bagi pembacanya.
Novel ini tidak cocok dibaca oleh anak dibawah umur 17 tahun
karena dalam novel ini mengandung unsur-unsur adegan yang hanya bisa dilakukan
oleh orang dewasa dan tidak pantas untuk dicontoh tetapi jika novel ini dibaca
oleh pembaca yang berumur diatas 17 tahun maka novel ini dapat dijadikan
peljaran berharga untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan dan masa depan
kita sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar