KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kami sehingga
terwujud laporan penelitian ini. Laporan ini berisi tentang penelitian jaringan
pada tumbuhan monokotil dan dikotil.
Terlaksananya laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu
saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Ibnu Harianto, M.Pd, selaku Guru
Biologi SMAN 2 Bangkalan.
Kami ucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang berpartisipasi dalam penyelesaian laporan ini. Seperti kata pepatah,
tak ada gading yang tak retak, oleh karena itu kami meminta maaf apabila dalam
penelitian dan penyusuna laporan ini ada kesalahan. Kami menyadari bahwa
dalam penyusunan laporan ini masih banyak lubang yang terliang dan masih banyak
rongga yang terangah. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran para pembaca agar laporan ini menjadi baik dan bermanfaat bagi setiap
orang.
Bangkalan,
September 2013
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara
struktural, tubuh tumbuhan sama dengan tubuh hewan, yaitu tersusun
oleh berbagai jaringan dan organ yang saling mendukung untuk melangsungkan
fungsi dan aktivitas hidup. Jaringan merupakan sekumpulan sel yang mempunyai
bentuk, fungsi dan sifat yang sama. Untuk membentuk suatu jaringan, sel-sel
mengalami spesialisasi dan diferensiasi. Jaringan-jaringan akan menyusun diri
menjadi suatu pola yang jelas diseluruh bagian tumbuhan dan hewan.
Jaringan
pada tubuh tumbuhan dibedakan atas dua bagian yaitu jaringan meristem dan
jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang masih muda dan selalu
aktif membelah atau bersifat embrional sedangkan jaringan dewasa adalah
jaringan yang yang tidak lagi dapat membelah atau berdiferensiasi. Jaringan meristem
dapat dibedakan menjadi jaringan meristem primer (titik tumbuh primer) yang
berasal dari pembelahan sel-sel lembaga (embrio) yang terdapat pada bagian
aplikal akar, batang dan daun serta menyebabkan pertumbuhan memanjang dan
jaringan meristem sekunder (titik tumbuh sekunder) yang berasal dari
bentuk-bentuk sel dewasa menjadi embrional lagi, terdapat pula kambium serta
dapat menyebabkan pertumbuhan. Sedangkan jaringan dewasa terbagi menjadi
jaringan pelindung, jaringan parenkim, jaringan penyokong dan jaringan
pengangkut.
Jaringan
hewan juga terbagi menjadi beberapa macam yakni jaringan epitel yang melapisi
bagian tubuh hewan, jaringan ikat atau penyokong sebagai penyambung antara
tulang dengan otot, jaringan otot dan jaringan saraf. Terdapat perbedaan-perbedaan
antara jaringan hewan dan jaringan tumbuhan baik dari segi struktur maupun
sel-sel penyusunnya. Berdasarkan hal tersebut, untuk dapat mengetahui
perbedaan-perbedaan antara jaringan tumbuhan dari segi struktur maupun sel-sel
penyusunya, maka dilakukanlah percobaan pengamatan mikroskopis ini.
B. Tujuan
Praktikum
Tujuan
dari praktikum ini, agar siswa dapat mengetahui
jaringan Epidermis, jaringan batang monokotil, dan Stomata.
C. Manfaat
Praktikum
Diharapkan setelah kegiatan praktikum
ini, siswa dapat mendeskripsikan struktur sel-sel penyusun serta macam-macam
jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan dan hewan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jaringan
adalah sekumpulan sel yang berkaitan erat satu sama lain serta memiliki struktur
dan fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan disebut
histologi. Untuk memebentuk suatu jaringan, sel-sel mengalami spesialisasi dan
diferensiasi. Berbagai jaringan tersusun dan terorganisasi dalam bentuk organ
(Tim pengajar, 2011).
Jaringan
penyusun tubuh tumbuhan dibedakan atas dua bagian yaitu jaringan meristem dan
jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang masih muda dan selalu
aktif membela atau bersifat embrional sedangkan jaringan dewasa adalah jaringan
yang tidak dapat lagi berdiferensiasi terdiri dari jaringan pengangkut,
jaringan pelindung, jaringan parenkim dan jaringan gabus (Hamka, 2006). Menurut
Taryono, (1995) jaringan meristem dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
a. Jaringan
Meristem Primer
Jaringan
ini merupakan jaringan yang berasal dari pembelahan sel-sel lembaga (embrio)
yang terdapat pada bagian apikal akar, batang dan daun serta menyebabkan
pertumbuhan memanjang.
b. Jaringan
Meristem Sekunder
Jaringan
ini berasal dari bentuk-bentuk sel dewasa menjadi embrional lagi, terdapat pula
kambium serta dapat menyebabbkan pertumbuhan.
Selain itu berdasarkan anonim,
(2011) jaringan dewasa juga terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya:
a. Jaringan
Pelindung
Jaringan
ini terletak pada bagian terluar dari tumbuhan yang berfungsi sebagai pelindung
jaringan bagian dalam. Jaringan ini juga berfungsi sebagai tempat penyerapan
zat seperti pada daun yang dapat melakukan pertukaran gas dan
ekskresi.
b. Jaringan
Parenkim
Merupakan
jaringan dasar yang terbentuk dari meristem dasar. Setelah dewasa sel-sel
parenkim masih mampu melakukan pembelahan, selain itu jaringan ini terdapat
pada hampir semua tubuh tumbuhan.
c. Jaringan
Penyokong
Jaringan
ini berfungsi sebagai penyokong tubuh tumbuhan, terdiri dari kolenkim dan
sklerenkim. Kolenkim merupakan jaringan penyokong pada organ tubuh muda dan tua
pada tumbuhan lunak sedangkan sklerenkim merupakan jaringan penguat yang
sel-selnya mengalami penebalan sekunder.
d. Jaringan
Pengangkut
Jaringan
ini terdiri dari dua bagian yakni xilem dan floem. Xilem berfungsi untuk
mengangkut zat-zat dan garam-garam mineral dari tanah kedaun sedangkan floem
berfungsi mangangkut hasil fotosintesis berupa sari-sari makanan dari daun
keseluruh tubuh tumbuhan.
BAB III
METODE
PRAKTIKUM
A. Waktu dan
Tempat Praktikum
Adapun
waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan praktikum ini adalah :
hari / tanggal : Jumat, 6
September 2013
waktu
: Pukul 14.00 s.d. 16.00 WIB
tempat :
Laboratorium MIPA SMA Negeri 2 Bangkalan
B. Alat
dan Bahan
·
Mikroskop
·
Kaca Preparat
·
Silet
·
Air
·
Batang jagung
·
Bawang merah
·
Daun mengkudu
·
Daun Redoescolor
C. Prosedur
1.
Menyiapkan
mikroskop dengan pembesaran 4x dan 10x
2.
Mengiris batang
jagung setipis mungkin
3.
Mengiris bagian
bawah daun mengkudu yang dibentuk dengan kentang setipis mungkin
4.
Mematahkan daun
Redoescolor kemudian mengambil lapisan
bawah daun
5.
Mematahkan
bawang merah kemudian mengambil lapisan
terluarnya
6.
Meletakkan
irisan batang jagung, daun mengkudu, daun Redoescolor, dan bawang merah secara
bergantian di Kaca Preparat
7.
Memasang kaca
preparat ke mikroskop
8.
Mengamati irisan
batang jagung, daun mengkudu, daun Redoescolor, dan bawang merah secara
bergantian melalui mikroskop dengan pembesaran 4x untuk daun mengkudu, daun Redoescolor, dan bawang
merah dan 10x untuk irisan batang jagung
9.
Menggambar hasil
pengamatan
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pengamatan
Terlampir
B. Pembahasan
1. Penampang Melintang
Akar Monokotil
Akar merupakan salah satu bagian
dari tumbuhan yang berfungsi menyerap air dan garam-garam mineral dari dalam tanah.
Pada beberapa tanaman akar berfungsi menyimpan cadangan makanan. Bagian-bagian
yang nampak pada penampang akar melintang monokotil adalah :
a) Rambut
akar, berfungsi memperluas daerah atau medan penyerapan air dan garam mineral dari dalam tanah.
b) Epidermis,
sel-selnya tersusun rapat satu sama lain, sehingga tidak ada ruang antar sel
dan biasanya hanya satu lapis sel. Sel epidermis akar berdinding tipis sehingga
mudah menyerap air dan garam mineral.
c) Epidermis,
sel-selnya tersusun rapat satu sama lain, sehingga tidak ada ruang antar sel
dan biasanya hanya satu lapis sel. Sel epidermis akar berdinding tipis sehingga
mudah menyerap air dan garam mineral.
d) Korteks,
sel-sel penyusunnya berupa dinding tipis yang terdiri dari beberapa sel dan
susunannya tidak beraturan.
e) Endodermis,
merupakan sel pemisah antara korteks dengan selinder pusat. Dinding sel
endodermis yang mengalami penebalan zat gabus yang tegak lurus dengan silinder
pusat sehingga tidak dapat dilalui air dan zat terlarut.
f) Empulur,
parenkim yang terletak dibagian tengah silinder pusat. Empulur yang terdapat
diantara berkas pembuluh angkut disebut jari-jari empulur. Jaringan ini
berfungsi dalam pertumbuhan sekunder pada tumbuhan
g) Floem,
sel-selnya memiliki sel plasma tetapi tidak memiliki inti, dinding selnya
berlubang halus dan berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh
tubuh tumbuhan.
h) Xilem,
memiliki dinding yang tebal seperti skelerenkim dan mengandung lignin. Jaringan
ini berfungsi mengangkut air dan garam mineral ke daun.
2. Penampang
Batang Monokotil
Batang merupakan salah satu organ
yang memiliki bagian-bagian pokok, yaitu :
a) Epidermis,
sel-selnya sama dengan penyusun epidermis akar yaitu tersusun rapat, tanpa
ruang antar sel akan tetapi dinding sel epidermis batang pada umumnya mengalami
penebalan dan dilapisi zat gabus yang disebut katikulus sehingga terhindar dari
kekeringan.
b) Korteks,
sel-sel penyusunnya sama dengan sel penyusun korteks akar berdinding tipis,
susunan selnya tidak beraturan dan terdapat ruang antar sel.
c) Xilem,
berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari tanah menuju daun.
d) Floem,
berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dan sari-sari makanan dari daun keseluruh
tubuh tumbuhan.
e) Endodermis,
merupakan sel pemisah antara korteks dengan selinder pusat. Dinding sel
endodermis yang mengalami penebalan zat gabus yang tegak lurus dengan silinder
pusat sehingga tidak dapat dilalui air dan zat terlarut.
3. Penampang
Batang Dikotil
a) Epidermis,
terletak dibagian luar dan berfungsi sebagai jalan masuknya air dan garam
mineral dari pelindung yang dibawahnya.
b) Korteks,
terletak disebelah dalam epidermis dan berfungsi sebagai tempat lewatnya air
dari epidermis ke endodermis.
c) Endodermis,
terletak disebelah dalam korteks berfungsi mengatur lalu lintas zat yang akan
masuk kedalam silinder pusat.
d) Floem,
Pembuluh angkut yang terletak pada bagian dalam kambium, berfungsi mengangkut
air dan garam mineral dari dalam tanah menuju akar.
e) Xilem,
Pembuluh angkut yang terletak pada bagian dalam kambium.
4. Penampang
Batang Dikotil
a) Epidermis,
terletak dibagian luar dan berfungsi sebagai jalan masuknya air dan garam
mineral dari pelindung yang dibawahnya.
b) Jaringan
tiang.
c) Floem,
Pembuluh angkut yang terletak pada bagian dalam kambium, berfungsi mengangkut
air dan garam mineral dari dalam tanah menuju akar.
d) Xilem,
Pembuluh angkut yang terletak pada bagian dalam kambium.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
● Jaringan yaitu kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi
yang sama.
● Ada dua jaringan yang menyusun tumbuhan yaitu jaringan
meristem dan jaringan permanen.
● Terdapat perbedaan penyusunan jaringan pada tumbuhan
monokotil dan tumbuhan dikotil, yaitu pada tumbuhan monokotil ikatan pembuluhnya
menyebar, sedangkan pada tumbuhan dikotil tersusun melingkar.
● Terdapat jaringan epidermis, korteks dan jaringan
ikatan pembuluh (xylem dan floem) pada tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil.
Sedangkan jaringan kambium hanya terdapat pada tumbuhan dikotil.
● Terdapat jaringan epidermis atas, epidermis bawah,
jaringan palisade, jaringan spon, berkas pembuluh dan stomata pada daun.
Perbedaan
batang dikotil dan monokotil dilihat dari ikatan pembuluhnya adalah:
● Pada batang dikotil:
Berkas pembuluh tersusun dalam satu
lingkaran. Pada batang dikotil, ikatan pembuluh angkut tipe kolateral terbuka
yaitu diantara floem dan xylem terdapat kambium. Pada batang dikotil terdapat
perbedaan anatomi batang tua dan batang muda yaitu pada batang muda ditemukan
adanya empulur sedangkan pada batang tua empulur telah menghilang.
● Pada batang monokotil:
Berkas pembuluhnya tampak tersebar. Pada
batang monokotil, ikatan pembuluh angkut tipe kolateral tertutup (diantara
floem dan xylem tidak dijumpai adanya kambium). Anatomi batang muda serta
batang tua pada tumbuhan monokotil sama.
Perbedaan
antara akar dan batang yaitu, pada akar berkas pengangkutnya (vaskuler) tipe
radial yaitu floem dan xylem berselang seling. Pada batang berkas pengangkutnya
(vaskuler) tipe kolateral yaitu floem di luar dan xylem di dalam.
B. Saran
-
Setiap pengamatan harus
dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang maximal.
-
Kepada pengamat disarankan agar
lebih teliti saat melakukan percobaan agar tidak terdapat gelembung udara yang
bisa mempersulit pengamatan.
-
Dalam proses pengamatan objek dengan
menggunakan microskop pengaturan focus sebaiknya dilakukan dengan pelan-pelan.
-
Pada kegiatan praktikum ini,
sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan di persiapkan terlebih dahulu,
agar praktikan dapat berjalan dengan baik dan tidak terhambat.
C. sambutan
Pertama – tama kita panjatkan puji syukur terhadap Allah S.W.T dan
guru pembimbing kami Bapak Ibnu Hariyanto M.Pd yang telah membimbing kami dalam
kegiatan praktikum ini sehingga kelompok kami dapat menyusun makalah hasil
laporan ini dengan baik.
Demikian
makalah laporan praktikum tentang penelitian jaringan pada tumbuhan
monokotil dan dikotil yang dapat kelompok kami buat semoga makalah
yang telah kami tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amienn
Terima kasih atas waktu yang telah bapak pengajar kimia berikan
pada kami. Kurang lebihnya kelompok kami memohon maaf yang sebesar – besarnya.
Bangkalan, September 2013
Kelompok
E. Daftar Pustaka
Anonim. 2011. Jaringan
tumbuhan. http://www.membuatblog.web.id/2011/11/
jaringan-tumbuhan.html/
Diakses pada tanggal 03 November 2011
Taryono.1995. Prinsip Belajar
biologi. Jakarta : PT. Tiga Serangkai
Campbell, Reece-Michell.
1999. Biologi. Jakarta : Erlangga
Wikipedia Bahasa Indonesia.
2009. Jaringan. http://id.wikipedia.org/wiki/jaringan
Van210. 2008. Macam Jaringan
Tumbuhan. http://biocyberway.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar